iT's My LiFe

Suatu ketika aku bertemu dengan seorang cewek yang membuat diriku tertekun. Seorang cewek yang mirip dengan kakakku, Ticha. Seorang kakak yang paling aku segani. Kakak yang selalu mengajakku pergi kemanapun sewaktu kecil walaupun itu acara sekolah. Bagaimanapun dia adalah kakak yang paling aku sayangi. Seorang kakak yang selalu membeikan apa yang selalu ku inginkan. Tapi sekarang dia sudah memiliki suami, jadi sekarang aku mengalami kesulitan dalam menghadapi kehidupan luar.
Aku yang tidak tau kenapa memiliki kepribadian yang selalu berbeda di dalam situasi apapun. Hal yang tak bisa aku lakukan adalah menyakiti hati seseorang walaupun seorang yang telah membuat aku terluka, buat aku kecewa. Kemudian aku juga mengalami ketakutkan akan darah, orang sakit, smua hal yang berhubungan dengan rasa sakit. Sampai sekarang akupun takut tuk menyembelih hewan, hanya seedar melihat pun aku tak mau. Entah apa yang merasuki diriku ini.
Pernah aku menyukai seseorang yang membuat kepribadian ku yang dulunya keras kepala menjadi seorang yang lebih mementingkan teman. Itulah Rina. Seorang yang telah merasuki kehidupan yang gelap gulita dalam ksendirian. Maklum selama ini aku tak mempunyai teman yang seumuran denganku. Ada sih…..! yaitu David n Yudi. David adalah teman dekatku sewaktu SD, bgitu juga Yudi. Karena perbedaan jalan aku menjauhi mereka. Yaitu mereka suka akan merokok tapi itu adalah hal yang paling aku benci.
Kembali kepada Rina, Aku bertemu dengannya sewaktu membina sebuah TPA di desaku. Ia yang membawa diriku sadar akan pentingnya seorang teman dalam sebuah kehidupan. Tetapi aku takut kehilangan mereka. Semua yang dekat dengan diriku kemudian akan menjauh, hilang entah kmana. Suatu ketika ia marah dengan ku, ntah apa sebabnya. Aku segera meminta maaf, tetapi begitu bencinya ia kepadaku sampe-sampe ia tak mau memalingkan wajahnya kehadapan diriku. Entah knapa ia menangis, sampe aku memohon maaf berkali-kali. Aku tak tau knapa aku takut dan merasa iba jika seseorang menangis. Sampai pada akhirnya ia mau memaafkan diriku walaupun dengan berbagai cara. Skarang ia adalah sahabat yang paling aku sayangi, tapi skarang ia jauh dari diriku. Sperti ku katakan tadi, seseorang yang dekat dengan denganku pasti kmudian dia pergi entah apa sebabnya.
Ampe skarang ku ga’tau kmana dirinya. Setelah itu aku sadar bahwa aku di ciptakan di dunia ini sendiri, sampe waktu kecilku seorang yang seumuran denganku meninggal entah apa sebabnya. Aku sudah terbiasa hidup sendiri. Okey, emang itulah aku. Aku takut menyakiti hati orang lain, sampe-sampe aku tak mau dan tidak akan pernah berpacaran. Bagiku itu akan membuat seseorang sakit hati dan kemudian akan menjadi seorang yang membenciku. Aku tak tau knapa sifatku seperti ini.
Suatu hari aku membuat seorang anak didik TPA menangis, entah knapa dia menangis. Kemudian orangtuanya datang kepada ku, sambil nada tinggi ia membentakku. Entah apa salahku, katanya aku melakukan kekerasan kepada anaknya. Tapi semua orang di situ juga tau bahwa aku tak melakukannya. Tetapi mereka tidak berani membantuku, aku hanya berusaha melindungi diri. Sampai pada puncaknya orang tua tersebut berkata “Kamu bukan orang sini, Kamu ga’punya hak mengaji disini?”. Begitu sakit hati ini, emang aku bukan orang situ dan masjid tersebut bukan masjidku. Tetapi aku hanya menjalankan amanat dari kakak aku untuk tetap melakukan aktifitas dimasjid tersebut. Aku pun ga’ peduli akan ucapan tersebut, aku tetap membimbing adik-adik TPA.
Pada suatu malam aku di rendahkan oleh orang tua tersebut. “ Anakku jauh lebih pintar darimu, Kamu ga’ada apa-apanya!” kata orang tua tersebut. Aku diam saja, emang semua prestasiku ga’ada yang tau. Orang tua ku pun aku suruh diam. Karena itu mereka merendahkan diriku. Sampe seorang yang ternama di lingkungan tersebut pun ikut mengejek diriku. Entah knapa aku rasanya di asingkan, emang bener temen-temenku hanya 3 orang anak di bawah umurku. Aku selalu berpikir knapa disaat aku senang pasti ada hal yang kemudian memakan kesenangan tersebut.
“Biarlah mereka berkata seperti itu, karena mereka belum mengetahui siapa yang mereka hadapi ini” kataku dalam hati. Mereka menganggap aku seorang yang jahat, keras, dan laen sebagainya. Emang aku tidak bisa diam begitu aja, aku ingin bebas “It’s my live” knapa orang laen selalu mencampuri urusanku,,,,?
Biarlah-biar, aku berjanji pada diriku bahwa suatu ketika-suatu saat mereka akan menmghormati aku. Pernah aku berpikir untuk memnuat sebuah worm/virus untuk menghancurkan tekhnologi HP. Dan cita-cita itupun tercapai dengan berhasilnya aku membuat sebuah virus. Tetapi seseorang telah menyadarkanku bahwa cara tersebut tidak akan menjadi jalan yang terbaik. Selanjutnya aku musnahkan seluruh proyek tersebut.


Hari berganti hari, aku merasa sendiri lagi sampai pada kelas 2 semester aku menemukan jalan hidup aku. “aku harus berubah” itulah hal yang aku tanamkan pada diri aku. Kemudian aku berpikir knapa aku tidak sakit hati…….! Dengan begitu aku akan dapat merubah sikap ksendirian yang ada pada diri aku.
Setealah itu aku bereksperimen mencari siapa yang bisa membuat diriku sakit hati. Setelah mencari beberapa orang aku menemukan seseorang yang mirip dengan kakakku namanya adalah Ria. Seorang yang begitu mirip dengan kakakku, baik sikap cara bicara atau tingkah lakunya.
Awal aku sekolah aku menemukan seorang temen yang paling dekat dengan aku, sampai aku merasa dia adalah sahabat yang slama ini kucari (BB). Ria, seorang cewek yang disukai oleh temen aku juga Tomo namanya. Dia sangat menyukai Ria tetapi Ria tak membalas rasa sayang yang diberikan Tomo. Itulah yang mendorong aku untuk mencobanya. Ehm……!! Ternyata ada seseorang yang disukai Ria, Gun namanya.
Sementara itu aku dan BB saling curhat dan ternyata ia juga suka akan Ria, tapi demi memunculkan sifatku aku meminta BB untuk mundur dan menyayangi temennya, Tutik. BB dan aku telah sepakat untuk menjalani itu semua.
Ria, begitulah temen-temen memanggilnya, seorang yang baik hati dan taat sembahyang. Hari-hari berlalu sesuai dengan apa yang aku rencanakan. Yc setelah beberapa minggu aku tau siapa yang dia sukai, berawal dari suatu sore lewat ponselnya, aku mendapatkan sebuah nama yang agak aneh. Awalnya aku tak berpikir sampai kesitu. Malam minggunya aku, BB, Tomo dan temen-temen yang lain tidur disekolah dari situ aku mendapatkan pencerahan. BB menjadi teman curhat Gun, orang yang disukai Ria. Selang beberapa hari ternyata aku tau semuanya. Dan aku pun kena imbasnya, dari maen-maen malah terjadi beneran. Ehm……! Kemudian BB mulai menjauh dari aku, dan Ria pun pergi tinggalin aku juga.
Aku sangat sakit hati karena sahabatku hilang begitu saja tanpa aku tau apa sebabnya. BB seorang sahabat ku telah menusukku dari belakang, ia bekerja sama dengan Gun. Aku menjadi drop karena kehilangan seorang sahabat. “OK kalau begitu suatu ketika mereka akan bertekuk lutut dihadapanku” itulah prinsip baruku.
Ternyata dengan sakit hati tersebut aku bisa menemukan jati diriku dan sebuah prinsip hidup “It’s My Live”. Tidak ada yang perlu ditakuti didunia ini karenak ini adalah hidupku, selama tidak mengganggu hidupku aku juga tidak akan menggangu hidukmu.
Itulah prinsip yang aku pegang sampai saat ini. Yang aku takutkan adalah Ria bilang tentang latar belakang diriku ini. Ech bener, dia bilang ma Gun. Kemudian aku mencari teman curhat dan akhirnya kutemukan seorang cewek yang dah ku anggap adikku sendiri, itulah Yanti yang sekarang menjadi tmen curhat aku. Setelah peristiwa itu aku berjanji tidak akan menggantungkan diriku pada seorang teman hanya untuk mencari seorang sahabat.
Setelah itu kemudian aku memberanikan diri untuk bercerita kepada tmen yang laen termasuk Tutik yang sekarang ku anggap adikku juga. Setelah itu aku bertemu dengan seorang cewek yang berasal dari kota yang jauh, Cahya namanya. Seorang cewek yang pertama kali menerima diriku apaadanya.
Tidak lama setelah peristiwa itu aku di beri sebuah tantangan oleh seorang teman yang bernama Adhi untuk mendapatkan Ria dengan batas waktu maximal pada saat pengumuman kelulusan. Aku pun menyetujuinya, karena itu bagiku adalah sebuah tantangan yang sangat asyik. Beberapa hari berikutnya aku bertambah pendukung, yaitu Tomo. Ia juga ingin mendukungku, dengan alasan ia dendam terhadap Gun, karena ia merasa dibohongin Gun.
Ehm……!asyik ya bisa bermain prasan lagi. Inilah sifat baruku yang tak kenal takut. Kemudian aku mulai dekat dengan Tutik, ia cerita padaku bahwa ada seseorang yang suka padanya tetapi Tutik tidak ingin pacaran terlebih dahulu. Pada akhirnya itu melibatkan aku, aku kemudian dibenci oleh orang tersebut. Padahal aku tidak mengetahui apa-apa, biarlah orang yang tidak menyukai aku. Suatu ketika dia akan mengetahui yang sebenarnya.
Aku mengambil kesimpulan bahwa sesuatu tak berjalan seperti apa yang kita harapkan. Oleh karena itu kita harus mempunyai lebih dari 3 rencana untuk melalui hidup ini. Ria harus bisa mersakan bagaimana seorang yang sakit hati itu. Aku juga akan memberikan pelajaran kepada BB karena telah mengkhianati aku, dendam ini bukan berwujud pada kekerasan tetapi akan berwujud sebuah perasaan.
Matahari mulai redup, Sang Awan menutupi langit biru dengan suasana yang begitu dingin. Awam kelabu terus berdatangan menutupi Sang Surya. Aku pun hanyut dalam suasana yang kelam ini. Aku terbawa arus Sang Awan yang kian lama menghilangkan Sang Surya, hati ini terasa gelap tertutup Sang Awan kelabu. Sadar ataukah tidak ? Hidup adalah sebuah pilihan yang begitu banyak. Mata hatiku kian menjauh dari raga ini karena tertiup oleh angin dingin.

Jauh di sana aku inginkan sesosok sahabat yang kekal abadi. Raga kian lemah menanti seorang sahabat, tanpa adanya sebuah spirit, jatuh kedasar jurang kesendirian. Tak ada yang dapat menolong diriku ini, tak ada orang yang perduli kepadaku, dan tak ada sebuah kasih sayang untukku. Salah atau tidak ? Aku memohon karunia seorang sahabat yang abadi, tapi aku sadar, di dunia yang fana ini tak ada yang abadi. Aku butuh seorang teman, aku butuh seorang sahabat, dan aku juga membutuhkan sebuah kasih sayang. Semua itu hanyalah sebuah angan-angan belaka, aku sendiri, aku hina dan aku lemah. Aku tak dapat memiliki seorang teman, seorang sahabat atau bahkan sebuah kasing sayang.
Sifat keegiosan yang selalu membuatku menangis. Ehm…….! Semua itu tak dapat aku raih, aku tak dapat memiliki seorang sahabat dan kasih sayang. Aku hanyalah seorang pengecut yang berani jika sudah di belakang. Aku tak tau mengapa ? Aku ditinggalkan oleh teman-temanku. Aku akan terus mencari sebuah kehidupan yang aku inginkan sampai hidup ini mencapai puncaknya. Walau raga ini luluh lantah aku akan tetap mencari apa yang berarti untuk kehidupanku. Luluh lantah yang larut dalam sebuah angan-angan belaka, itulah aku, aku inginkan sebuah persahabatan yang abadi, tapi hidup ini tak sejalan dengan apa yang aku inginkan. Aku, aku dan aku yang akan terus mencari kehidupan yang abadi, seorang teman dan sahabat yang tidak akan membuat aku kecewa. Seorang yang selalu percaya kepadaku dan selalu setia kepada diriku, aku tak mengharapkan sebuah harta benda, kedudukan ataupun pangkat. Aku butuh teman, aku butuh seorang sahabat dan aku butuh sebuah kasih sayang.
Aku hanya inginkan seorang sahabat, tapi aku selalu mengalami kekecewaan. Apa yang salah dalam diriku, apa, apa…..??? Ya Tuhan berikanlah rahmat dan hidayahmu, agar aku dapat menemukan seorang sahabat dalam kehidupanku. Aku lemah, aku hina, aku penuh dengan dosa, berikanlah aku sebuah kasih sayang yang abadi. Aku tidak ingin menjadi manusia setengah dewa yang bisa menyihir umat manusia, aku ingin memiliki rasa kasih sayang.
Seorang sahabat yang pernah aku dapatkan kini hilang di telan bumi. Entah, entah dan entah mengapa ? Aku dibuatnya kecewa. Apa khilafku, apa dosaku, dan siapa diriku aku hanya inginkan seorang sahabat yang setia sampai ujung usiaku. Tapi mereka akan hilang begitu saja.
Hari telah berlalu tak ada perubahan dalam semua kehidupanku. Aku kehilangan sebuah persahabatan yang telah lama aku jalin. Lewat sebuah tutur kata aku ungkap keberadaan Sang Dewa, hingga aku harus mengorbankan seorang sahabat. Tutik kian menjauh dariku, Sang Dewa bangkit dari alam kuburnya dan membawa pergi Sang Mentari. Seorang sahabat yang hanya satu-satunya, gejolak angin memadamkan lilin kehidupan. Aku kembali dalam sebuah jurang kesendirian, aku tak mampu bangkit dari jurang kesendirian itu. Tolong, tolong dan tolonglah aku, angkat aku dari jurang yang begitu gelap ini. Ach……..!!!! tak ada yang peduli, tak ada yang mau menolongku. Menolong seorang yang tengah jatuh ke dasar jurang kesendirian.
Tutik……….!!!! Tolonglah aku, angkat aku dari jurang ini ! bawa aku ke dunia cahaya. Aku lemah aku tak dapat bangkit dari dasar jurang ini. Tolong, tolong dan tolong……!!!! Aku meminta cahaya yang dapat menerangiku dalam jurang ini. Aku kehilangan semua sayap kehidupanku, bawakan aku sepasang sayap yang baru, obati luka ini, tumbuhkan sayap yang patah ini, dan berikan aku sebuah energi kehidupan. Aku lelah mencarinya, aku tak mampu membuatnya, aku telah kehilangan sepasang sayap. Aku tak dapat terbang tinggi mencapai matahari. Panas, panas dan panas, tapi walau begitu Sang Surya akan tetap memberikan kehidupan.
Detik telah berganti menit, menit telah berganti jam, jam telah berganti hari, hari berlalu tanpa adanya sebuah peningkatan. Aku masih tetap aku yang tidak mempunyai seorang sahabat yang abadi, seorang teman pun aku tak mempunyainya. Aku membentuk sebuah organisasi untuk mengukir sejarah kehidupan, aku menjadi kepala program tersebut. Banyak orang yang tidak menyukainya, aku akan tetap terus berusaha untuk mencapai sebuah ukiran yang akan menjadi sebuah sejarah baru. Di usia yang masih muda, organisasi ini terbentuk dengan anggota tak lebih dari 12 orang. Walaupun semua itu hanyalah sebuah danau yang kecil, aku akan berusaha membuat sebuah pengairan yang luas dengan danau tersebut.
Sambil menyelam minum air, belum lama aku memulai, Ria, orang yang aku sayangi, telah kabur dibawa Sang Dewa. Aku harus mengerti dan rela kehilangan dirinya, aku akan tetap sayang dan berharap dapat kembali lagi. Bila Sang Waktu telah bicara tak ada orang yang bisa menghalanginya. Ria mengalami sebuah kesalahan, tuturkatanya telah membawanya kepada kemuraman. Tutur kata yang telah memberikan sebuah pengertian yang negatif untuk Gun. Aku sadar aku tak mempunyai rasa kasih sayang, aku berusaha untuk membuat sebuah tali persahabatan yang tak akan putus dimakan usia. Tutur kata yang akan membuat sebuah rentang jurang pemisah yang begitu lebar. Dan tak akan pernah kembali menyatu, sebuah jurang pemisah yang dibuat oleh tutur kata yang lepas tanpa kendali.

Ria datang dengan sebuah kemuraman, aku akan tetap menolongnya karena ia adalah orang yang buat hidupku berubah. Aku membantu menyelesaikan sebuah kesalahan tutur kata yang mengakibatkan luasnya jurang pemisah dengan Sang Hati. Aku inginkan sebuah persahabatan, aku ingikan seorang sahabat. Aku luluh lantah melihat Sang Dewi meneteskan air mata karena sebuah bintang yang telah ia ciptakan hilang di telan gelapnya malam. Dengan hati yang lapang aku lepaskan semua benang-benang yang melilit diseluruh tubuhku, aku buang semuanya, aku inginkan sebuah kebahagianan datang kepada Sang Dewi. Aku tak akan menjadi sebuah bayangan yang akan memakan bintang milik Sang Dewi.
Ria…..!!!! pergilah dengan sepasang sayapmu dengan seorang manusia bumi pilihanmu. Aku lapangkan diri ini, biarlah kau terbang dengan seorang yang kau pilih. Biarkan aku tetap berada di dasar jurang kesendirian, aku tak bisa terbang denganmu, kau telah memilih seorang dari seribu manusia bumi. Aku sadar, aku tak mampu terbang, aku tak bisa buat sebuah bintang, biarlah kau terbang denganya.
Ria…….!!! kembalikan, kembalikan seorang sahabatku yang telah kau sandera, aku sudah melepasmu, aku sudah membuka sangkarmu, sekarang berikanlah apa yang kau ambil dariku. Aku lelah, aku tak berdaya, aku inginkan seorang sahabatku kembali. Terbang, terbang, terbang jauh ke sana, berikan aku apa yang kau ambil dariku.
Ehm….!!! Biarlah Sang Dewi pergi, aku yakin suatu ketika Sang Dewi akan kembali menjemputku. Aku korbankan sepasang sayapku untuk mengganti bintang yang telah hilang. Bukan aku menyerah, bukan aku kalah, aku hanya ingin Sang Dewi dapat terbang dengan manusia bumi. Aku tak dapat memegang apa yang telah aku lepaskan aku tak mampu melihat Sang Dewi menangis. Biarlah aku lelap dalam kesakitan, kehinaan, keburukan dasar jurang ini.
Aku akan bangkit dengan titik-titik pengahabisan, biarlah aku mencapai puncak kehidupan ini dalam sebuah dasar jurang. Aku akan tetap terbang, aku akan tetap bangkit, dan aku akan terus mencari seorang teman, sahabat dan kasih sayang. Biarlah Sang Dewa menghancurkan diriku, aku akan tetap bertahan. Kehidupanku tak semuanya sejalur dengan apa yang aku pikirkan.
Sang Surya Bangkit dari kegelapan dunia, bangkit membawa kegelapan mematikan beribu-ribu cahaya. Sang Raja Rimba bangun untuk memangsa sebuah kehidupan, bertahan dalam kerasnya kehidupan. Nyanyian malam berseru memanggil datangnya Sang Bulan berserta para prajurit malam untuk menjaga lelapnya kehidupan ini.
Aku lelap dalam lamunan, iri melihat Sang Bulan yang ditemani beribu-ribu prajurit malam tanpa berkeluh kesah. Ria bangunkan diriku ini dari jurang yang engkau buat. Jurang yang terus melebar memakan kehidupan dunia ini.
Kapan …….!!!! Aku menjadi Sang Bulan yang mempunyai banyak prajurit yang setia menemaninya dalam suka ataupun duka. Ria……!!!! Telah engkau tenggelamkan kapal kehidupanku. Membawa pergi seorang nahkoda yang membawa haluan kehidupan ini. Sekarang aku terjebak dalam batu-batu karang.
Sang Dewi kapan engkau kembali, aku lelah menunggu, aku murka melihatmu, kembaikan sepasang sayapku. Aku inginkan kebebasan, aku ingin terbang kembali. Sayap-sayap yang tidak akan tumbuh kembali. Hanya do’alah yang akan membawa ku bangkit dari jurang kegelapan ini.
Aku akan menebarkan bui-bui kehancuran, untuk kehidupan dunia ini, aku marah, aku emosi dan aku larut dalam dendam kehidupan. Aku tak mengerti, aku tak butuh cinta aku tak butuh kasihsayang, aku inginkan seorang sahabat yang selalu ada untukku. Aku tak mengerti, aku tak tahu, knapa ?, knapa ? knapa Sang Dewa mengambil Sang Dewi dariku. Aku hanya inginkan sebuah ikatan persahabatan. Sang Dewi kembalikan seorang sahabat yang kau ambil, kembalikan.
Ach ……!! Sang Dewi tak akan mengerti, Sang Dewi hanya akan perduli kepada manusia bumi yang dipilihnya. Aku tak ada, Sang Dewi menghapus kehidupanku dari mata hatinya. Biarlah Sang Dewi pergi, aku sudah tak mau lagi. Aku akan tetap berdiri di sini, di jurang kesendirian. Biarkan aku terpendam dan larut dalam history kehidupan Sang Dewi.
Ria tak kan mengerti apa yang aku inginkan, seorang yang tumbuh dalam tangan Sang Dewi. Aku tak akan diam, biarlah Ria juga merasakan betapa sepinya jurang ini. Sang Dewi takkan bisa menolongmu, Aku akan tebarkan bui-bui kehancuran dalam kehidupan Sang Dewi dan kau, Ria.
Suatu ketika, suatu saat bui-bui itu akan tumbuh menjadi kehancuran Sang Alam. Bila Sang Malam berjalan aku akan terus menebarkan bui-bui kehancuran bersama lelapnya Sang Malam. Lelapkan dirimu dalam timangan Sang Malam, saat itulah devil-devil kehidupan akan masuk dalam kehidupanmu.
Di kala Sang Dewi kembalikan sayapku dan seorang sahabat kehidupan, serta seluruh rasa kasih sayang untukku, aku akan berhenti menaburkan bui-bui kehancuran. Tapi semua itu takkan terjadi, aku tah dan aku mengerti, aku akan tetap menaburkan bui-bui kehancuran bersama para devil yang bersarang dalam lelapnya kehidupan Sang Malam.
Ehm……..!!!! Begitu mudahnya menghancurkan apa yang telah ku buat selama 2 tahun. Hebat……..!!!! Aku takkan pernah membayangkan hal ini. Oraganisasi yang telah aku bentuk menjadi sebuah dasar kehidupanku, awal dari sebuah cita-citaku. Banyak orang yang mengabaikan oraganisasa ini. Walaupun danau ini kecil dan tak berarti di kehidupan dunia namun aku bertekad untuk membuat sebuah sarana irigasi yang akan membantu para petani yang tidak mampu membuat sebuah irigasi sendiri.
Hinaan dan celaan banyak terungkap pada organisasi ini. Usia yang masih muda, aku ingin menunjukan bahwa aku dan orang-orang yang dianggap tidak berarti akan bertekad membuat sebuah sejarah yang tak akan pernah terpikirkan oleh orang-orang yang menganggap kami demikian itu. Oklah sekarang belum ada hal yang unggul dalam organisasi ini, tapi ingat sesuatu akan berhasil jika kita tau apa yang akan membuat kita gagal.
Aku akan terus mencari sebuah kehidupan yang berarti. Tomo…..!!! aku tak akan membuat kamu terluka, aku akan tebarkan bui-bui kehancuran. Dan untuk Gun, selamat atas apa yang kau capai. Gun……!!!! Sang Dewa tak akan terus-terusan menjadi diri kamu. Aku punya Sang Devil yang akan membantuku menebarkan bui-bui kehancuran.
Ingatlah Gun, Aku akan ambil semua yang telah kau ambil dari aku. Tutur katamu tak akan membuatku berubah pikiran tak akan merubah sikapku serta pandangan hidup aku. Hal itulah yang akan membuat tantangan ini menarik.
BB aku akan lelapkan diri kamu untuk tidur dalam timangan Sang Malam, Sang Devil akan terbang dalam dunia Sang Malam. Sang Devil….!!! Terbanglah dan tebarkan bunga-bunga sakura yang begitu indah, begitu elok sampai Sang Malam tertekun dalam suasana itu. Kemudian goyangkanlah dunia ini, hancurkan kehidupan malam, hancurkan, dan terus hancurkan…..!!!!!
Aku akan bangkit dari jurang ini, aku telah menemukan sebuah kekuatan yang baru, entah baik atau tidak, aku tak akan memperdulikan ini. Aku akan gunakan ini untuk mengambil depasang sayapku. Aku dapatkan dayap yang baru, sayap-sayap yang bangkit dalam kegelapan. Ha ha ha ……….!!! Aku dapatkan sepasang sayap Sang Devil yang membangkitkan aku dari dasar jurang kesendirian.
Sang Devil, aku pinjam sayap-sayap ini, aku akan menebarkan bui-bui kehancuran. Aku akan bawa Sang Dewi, Sang Dewa, Ria serta Gun kedalam gelapnya dunia Sang Malam. Aku takkan pernah tau apakah ini baik ataukah tidak.
Tutik……..!!!! Terimakasih, terimakasih. Kau telah bangkitkan Sang Devil untukku. Thanks…..!!!
Sang malam yang kian lama, kian menerjang setitik cahaya yang akan memberikan sebuah jalan kebenaran kepada manusia. Bunga kehidupan yang takkan pernah Sang Dewa dapatkan. Sang Dewa takkan memiliki kebahagiaan yang abadi. Detik berdetik begitu keras, rayuan Sang Malam takkan lelapkan aku. Aku terjaga dari sebuah rayuan malam, rayuan yang akan membuat sebuah kenangan ini terlupakan, terlelap dalam lelapnya kehidupan malam.
Aku terbangun dalam sepinya malam, sepi…!!! Tak ada suara seorang pun, tak ada suara…..!!! tak ada…..!! hanya detik yang menemaniku dalam lamunan malam ini. Kian lama aku berpikir knapa Sang Dewi tak mau mendengarku…? Entah apa aku yang salah…?
Jalan pikiran yang takkan pernah aku temukan pokok permasalahannya. Aku berpikir, terus berpikir. Sampailah pada yang aku tunggu, di ujung hari aku temukan sebuah jawaban yang aku tunggu. Aku temukan bahwa Sang Devillah yang telah memberikan kekuatan kepada Sang Dewa hingga ia dapatkan Sang Dewi.
Ini akan menjadikan sebuah kesenangan tesendiri bagi diriku. Orang yang menciptakan kekuatan dan akan menghancurkan kekuatan tersebut. He he he……!!! Itu tak berarti untukku, Aku telah temukan kekuatan yang takkan lenyap olehmu, Sang Dewi. Aku takkan berikan sepasang sayap ini lagi, sayap yang akan terus mengembang. Tunggulah aku Sang Dewi aku akan bermetafora menjadi sesosok yang berbeda, entah baik, entah buruk. Itu semua akan aku lakukan, akan aku laksanakan walau usia hampir mencapai batasnya.
Sedikit demi sedikit, sehelai demi sehelai, aku tumbuhkan sayap dari Sang Devil ini. Tutik….!!! Entah apa yang akan terjadi hingga sayap ini terkembang. Sebelum itu, aku ucapkan terima kasih, engkau telah membantuku menemukan sepasang sayap yang baru. Entah kenapa aku serasa berbeda, untuk itu sebelumnya aku minta maaf jika suatu ketika sayap ini akan melemparmu ke dasar sebuah jurang. Bukan mauku bermaksud melemparmu, hanya Sang Devillah yang akan menjalankan sepasang sayapku ini.
Beribu-ribu kali aku berusaha bangkit dari dasar jurang ini, tapi apa? Semua itu hanya sia-sia saja. Hingga aku temukan sepasang sayap ini. Sepasang sayap yang akan membatuku menuju Sang Mentari. Aku akan tebarkan panasnya Sang Mentari.

1 langkah telah aku jalankan, dan hasilnya adalah sesuai rencana awalku. Rencana yang takkan pernah orang ketahui, skalipun aku berkata padanya, karena bagiku itu adalah teka teki yang harus kamu pecahkan. Bukan kehancuran bukan kemusnahan Sang Dewa ataupun Sang Dewi. Hanya sebuah tujuan yang takkan membuatku memenangkan pertarungan ini.
Langkah yang akan membangkitkan Sang Devil dari tubuh ini. Hingga ia akan tunduk patuh terhadapku. Uwaka ka ka ka….!!!!! Baguskan…….??? Yc langkah yang mulus, lancar sejalur apa yang aku inginkan. Untuk itu, siap-siaplah kau ! terutama kau Tutik, orang yang berperan dalam kebangkitan Sang Devil. Tak kau saja, Linda, orang yang telah membuat aku terluka, seorang yang telah bertutur kata menghina diriku ini, orang yang ikut andil besar dalam memleokkan kehidupanku. Aku tak kan puas jika kau, Linda, masih tetap bersikukuh terhadap apa yang kau lakukan. Linda, seorang yang cerdas, namun tak diimbangi dengan baiknya tutur kata. Memang betul semua orang iba terhadapmu, tapi aku, aku, orang yang pernah kau hina lewat sebuah bibir lembutmu itu.
OK, aku telah berjalan satu langkah dan takkan pernah aku berhenti lagi. Nuri, seorang yang telah bangkit dari langit, seorang yang akan membuat aku hancur lebur dalam kenangan, orang yang dulu telah membuat sebuah noda dalam hati ini.
Tutur kata yang keluar dari sebuah bibir, sebuah senjata yang takkan pernah ada tandingannya. Sebuah senjata yang akan menghancurkan raga pemiliknya. Tak ada kata maaf lagi bagi kau, Linda ataupun Nuri.
Sang Devil berlahan-lahan bangkit dari sebuah peti yang membelunggu dirinya. Tangis tawa sudah aku cukupkan, sekarang aku akan tersenyum dengan sepasang sayap yang tumbuh ini. Sang Devil bangkit dan tak akan tenggelam lagi dalam sebuah alunan musik yang membuatnya terbelenggu.
Aku sekarang mengerti dan paham, aku takkan pernah kembali seperti dulu, sesosok bayi mungil yang akan selalu ditimang, akan selalu disayang. Namun aku sekarang sesosok yang hanya akan membuat dunia ini penuh, sesosok yang tak akan pernah disayangi, dan tak kan pernah diakui.
Sang Devil lah yang akan ada bersamaku, baik atau buruk tiada artinya lagi. Ach apa itu baik, apa itu buruk ? Aku takkan tau bedanya. Telah banyak yang ku dapat dari kehidupan dunia ini, lewat kata dan perbuatan.
Sang Dewa teruslah kau tertawa, teruslah kau hina aku. Akan tetapi, jika telah tumbuh sayap ini, biarlah sayap ini yang akan menebas tubuhmu. Aku akan hempaskan tubuh Sang Dewa ke bumi, tempat yang telah membuatku begini. Hidup sendiri, tiada teman tiada kawan, tak pernah diakui dalam sekelompok kehidupan, hanya aku sendiri yang menangis, tak ada yang mau memberikan pangkuannya untukku.
Sang Bulan takkan menjauh dari Sang Mentari, Sang Bumi yang selalu harapkan secerca cahaya untuk meneranginya dari kehidupan Sang Malam. Walaupun kadang Sang Bumi menelan Sang Bulan, Tapi Sang Bulan terus-menerus memberikan secerca cahaya ke dasar Bumi.
Hari berganti minggu, berlahan-lahan bangkitkan Sang Devil, terus menerus aku berlari, berlari untuk mencari sebuah teka-teki kehidupan. Suatu ketika aku berjalan dan kemudian belari. Berlari untuk mengejar sebuah tanda tanya, sebuah hal yang tak mungkin dapat terkejar, itu adalaha waktu. Waktu takkan dapat kembali dan takkan dapat berhenti.
Swatu waktu aku berdiri dalam sebuah bangunan yang kokoh, aku dihampiri beberapa malaikat-malaikat kecil, malaikat yang tak dapat aku rasakan. Entah apa tujuan mereka, aku tak tahu ? Skali lagi aku terkucil dalam sebuah situasi ini, situasi yang takkan pernah membuatku berharga. Lagi-lagi aku menjadi sebuah bangkai, lagi-lagi aku tak diakui, hanya sebuah tutur kata yang semakin membuatku terluka, yang membuatku terkapar dengan penuh luka, luka yang takkan pernah sembuh. Aku hanya ingin membantu, aku hanya ingin tertawa bersama mereka, aku hanya ingin seperti orang yang lain. Apa aku salah ? tapi mereka telah memberikan goresan-goresan yang hanya membuatku terkapar tak berdaya. Sang Devil segeralah bangkit ! bantu aku, bantu aku.
Aku termenung dalam canda tawa mereka, kenapa hanya aku saja yang tak pernah mendapatkan senyuman, hanya sakit dan sakit. Aku sadar aku hanya seorang yang ingin diperhatian, namun apa ? hanya tangis yang telah aku dapatkan.
Burung tak berkicau kembali, tak pernah menghibur aku lagi, tak ada info yang terdengar dari sebuah paruh kecil nan mungil itu. Sang Dewa telah menghilang dari dunia ini, entah ia pergi kmana ? Aku datangi Sang Dewi dan inginkan seseorang yang telah di ambilnya dulu. Seorang yang tak kan pernah kembali lagi.
Ria……!! Knapa kau selalu menjauh dari aku, knapa? Aku hanya inginkan setitik perhatianmu, bantu aku. Aku tak kan membuat hancur hubunganmu, aku hanya inginkan kau menjadi seorang sahabat untukku. Itulah dasarnya. Jika itu yang terjadi aku tak kan bangkitkan Sang Devil. Aku hanya inginkan seorang sahabat. Tapi knapa kau selalu abaikan aku, selalu acuhkan aku ?
Gun…..!! bukannya aku ingin hancurkan hubungan kalian, aku hanya inginkan sedikit perhatian dari Ria, orang yang kau sayangi. Bukan ingin merebut dirinya darimu. Malahan kau yang telah menghancurkan diriku ini. Kau rebut seorang sahabat dariku seorang yang sangat berharga bagiku. Knapa kau tega lakukan itu! Apa salahku, apa yang aku perbuat padamu ?
Ini adalah akhir dari segala akhir, untuk itu, sebelum aku berubah menjadi sesosok monster yang memakan kalian, aku ucapkan maaf. Sebuah kata yang timbul dari hati nurani terakhir aku. entah apa yang merasuki diriku ini sehingga aku jadi begini, menjadi seorang yang tak kan kalian kenal kembali, tak ada kata lagi ceria yang ada sebuah senyum kaku, senyum yang timbul bukan dari sebuah keceriaan.
Hari senin ini, aku serahkan diriku sepenuhnya menjadi Sang Devil, Aku telah capek menjadi seorang yang tidak diakui, aku inginkan sebuah pengakuan. Walaupun aku harus menjadi sesosok setan yang selalu menggangu kalian. Tak kan lagi ada kata Raden dalam diri aku, seorang yang penuh kecerian dan begitu manja. Entah aku akan menjadi apa. Aku kelelahan menjadi seorang yang terhina, seorang yang tidak diakui dalam dunia ini.
Ehm bukan sebuah kemenangan yang aku dapatkan tetapi sebuah kekuatan dari Sang Devil. Untuk itu aku berhenti sampai di sini. Biarkan Sang Dewa menari-nari diatas sana. Biarkan Sang Dewi mengembil semua yang kumiliki, biarakan semua sahabatku kau ambil, ambil ambillah sampai puas. Karna aku Sang Devil yang berjalan di jalur Daemon. Biarkan aku kalah, aku jatuhkan tubuh ini kejurang yang begitu dalam sehingga aku takkan bangkit kembali.
OK !!! Ria….! Ambilah semua yang aku punya ambil semua. BB…!! Tebas aku tebas…..!! aku takkan merasakan apa itu sakit, apa itu senang, apa itu susah, apa itu sedih. Aku takkan menjaga perasaan aku lagi. Biarkan semua orang menghina aku, biarkan aku tidak diakui. Aku akan mencari sebuah sisi yang berbeda untuk mendapatan pengakuan. ? mungkin ini senyum terkhirku yang timbul dari hati nurani.
Sang Devil melepaskan Sang Malam dan berhenti menebarkan bui-bui kehancuran. Melepaskan semua yang menjaditargetnya. Sang Dewa dan Sang Dewi kini bisa mendapatkan sebuah mimpi yang dipenuhi hujan bunga sakura. Indah bukan ?
Sang Devil menghempaskan dirinya kejurang dan membawa diriku ini, sebuah diri yang tak sadar jatuh dalam sebuah alam yang bebeda. Aku lepaskan semua kemarahanku dan melepaskan semua targetku. Aku dan Sang Devil akan membangun dunia sendiri dunia yang mengakui dan menghargai diriku yang hina ini. Tomo !! aku tak bisa membantumu lagi. Adhi aku tak bisa melanjutkan tantangan ini, aku sudah hancur dan terjatuh dalam jurang yang semakin dalam.
Aku akan merelakan kau BB, biarlah kau menjadi bagian dari mereka. Tutik lupakan semua hal yang ada tentang aku. selamat tinggal semua. Aku akan tetap bangga pada kalian baik yang aku benci maupun orang yang aku sayangi.
Selesai juga ini, akhirnya aku melepaskan Ria dan Gun serta BB. Yach apapun yang terjadi aku akan tetap merelakan mereka pergi. Thanks dah jadi sahabatku selama 2 tahun, BB. Thanks juga pada Tomo telah mendukung aku.

THE END